Mop Papua "Pace Paling Bahagia di Dunia"
Pace Paling Bahagia di Dunia
Ketika baru saja pulang kerja Yaklep dia dapa kabar gembira dari dia pu maitua.
Mace : "Yang, sa pu brita gembira untu ko."
Yaklep : "Brita apa cayang?"
Mace : "Tra lama lagi penghuni ruma kitorang akan bertambah. Kitong tra lagi berdua, tapi bertiga."
Yaklep malompat bahagia deng dia beri kecupan sayang pada dia pu maitua.
Yaklep : "Ohhh... Yayang, skarang sa laki-laki paling bahagia di dunia,"
Mece : "Sa juga perempuan paling bahagia di dunia. Jadi mulai besok sa pu mama su bisa tinggal bersama kitorang to..??"
Yaklep hanya berkata singkat, "Apaaaaa !!!!!?????"
Mace : "Yang, sa pu brita gembira untu ko."
Yaklep : "Brita apa cayang?"
Mace : "Tra lama lagi penghuni ruma kitorang akan bertambah. Kitong tra lagi berdua, tapi bertiga."
Yaklep malompat bahagia deng dia beri kecupan sayang pada dia pu maitua.
Yaklep : "Ohhh... Yayang, skarang sa laki-laki paling bahagia di dunia,"
Mece : "Sa juga perempuan paling bahagia di dunia. Jadi mulai besok sa pu mama su bisa tinggal bersama kitorang to..??"
Yaklep hanya berkata singkat, "Apaaaaa !!!!!?????"
Sumber: http://www.ketawa.com/2009/10/6391-pace-paling-bahagia-di-dunia.html#ixzz3JDJte6Lm
Mop Papua "mencuci deng rinso"
Mencuci Dengan Rinso
Setelah nonton iklan RINSO, nene mencuci pakaian pakai RINSO. Begitu NENE mau sikat pakaian, TETE bilang:
"Nene... jangan sikat pakaian nanti... RINSO yang bekerja..!"
KJadi NENE kasih tinggal pakaian di luar.
Begitu pagi NENE lihat pakaian orang curi, NENE langsung marah sekali sama TETE.
Tapi TETE jawab: "NENE..! Jangan ko marah, itu RINSO yang bekerja membersihkan... sekaligus menghilangkan pakaian... tanpa jejak!"
Sumber: http://www.ketawa.com/2013/02/8591-mencuci-dengan-rinso.html#ixzz3J5E0Bd4p
Setelah nonton iklan RINSO, nene mencuci pakaian pakai RINSO. Begitu NENE mau sikat pakaian, TETE bilang:
"Nene... jangan sikat pakaian nanti... RINSO yang bekerja..!"
KJadi NENE kasih tinggal pakaian di luar.
Begitu pagi NENE lihat pakaian orang curi, NENE langsung marah sekali sama TETE.
Tapi TETE jawab: "NENE..! Jangan ko marah, itu RINSO yang bekerja membersihkan... sekaligus menghilangkan pakaian... tanpa jejak!"
Sumber: http://www.ketawa.com/2013/02/8591-mencuci-dengan-rinso.html#ixzz3J5E0Bd4p
Mop Papua "beli sarden eceran"
Beli Sarden Eceran
Pace : "Mas ko ada jual sarden ka?"
Mas : "Iya de ada, mau yang besar apa yang kecil?"
Pace : "Yang kecil saja mas..!"
Mas : "Harganya Rp. 4.000..."
Pace : "Bah, mas ko bisa kasi turun harga ka?"
Mas : "Waduh nggak bisa dek, harganya memang sudah begitu."
Pace : "Aa..eee mas kase turun sedikit saja sudah.."
Mas : "Nggak bisa dek.."
Pace : "Kalu begitu mas ko buka kaleng tuh baru saya beli eceran saja, habis saya punya uang kurang jadi... bisa to?"
Heheheh... ko kira rokok ka?
Mas : "Iya de ada, mau yang besar apa yang kecil?"
Pace : "Yang kecil saja mas..!"
Mas : "Harganya Rp. 4.000..."
Pace : "Bah, mas ko bisa kasi turun harga ka?"
Mas : "Waduh nggak bisa dek, harganya memang sudah begitu."
Pace : "Aa..eee mas kase turun sedikit saja sudah.."
Mas : "Nggak bisa dek.."
Pace : "Kalu begitu mas ko buka kaleng tuh baru saya beli eceran saja, habis saya punya uang kurang jadi... bisa to?"
Heheheh... ko kira rokok ka?
Sumber: http://www.ketawa.com/2013/02/8592-beli-sarden-eceran.html#ixzz3J55jSWwv
Cokelat punya kisah 2
-1 minggu kemudian-
“Kringg..” Hp ku
berdering. “Iya Vi ada apa?” jawabku. “lemes banget loe. Eh Ra ngga sibuk kan? Cari
makan yuk, laper gue, kangen juga jalan sama loe. Gue tunggu di tempat biasa”
tegas Viola. “Eeh vi tunggu!” Hfft. Baiklah udah siap, waktunya on the way!
sekitar 30 menit nunggu Vio di tempat biasa makan “Lama banget Vio” kesalku. “(plak..plak..plak)”
suara langkah. “Loh kok? Kau..?”. “Iya, boleh kaka duduk?” senyum padaku. “E..ya
silahkan” seketika tubuhku gemetar entah pertanda apa ini. “Santai aja, kaka ga
akan lama kok, kaka sengaja minta bantuan Vio supaya bisa bertemu dengan kamu, ya
mungkin untuk terakhir kalinya. kaka ingin minta maaf secara langsung, maaf buat
masalalu yang menyakitimu. Maaf juga udah bikin kamu kesel,marah,emosi dengan
puisi puisi kuno yang kaka kirim itu, em yang terakhir..”. “Tunggu! Kaka ku
mohon stop, Aku udah tau semuanya dari Vio, maafin aku ka!”. “Tak perlu Ra”. “Ka,
sebenarnya Aku..”. ”Kaka sayang kamu Ra! Hanya kamu dan hanya karena Allah. Maaf
kaka ga bisa terus membohongi hati ini.” tegas Ka Raihan. “Ka Aku juga sayang
kaka, hanya kaka dan hanya karena Allah” balasku. “Kau fokus belajar! Gapai
cita-citamu. setelah kuliah dan karier ini sukses, kaka segera kembali. Ini
untukmu, sampai jumpa BIDADARI SYURGAKU” ucap ka raihan seraya melangkahkan
kakinya. Hanya sebatang coklat, setangkai mawar dan sepucuk surat yang Ia tinggalkan.
“Untuk kau bidadari syurgaku, tiada kata
yang bisa kusampaikan selain maaf dan terimakasih sudah memberi arti dihidupku
yang sepi. Aku akan pergi, bukan meninggalkanmu, hanya terlepas darimu. Jika
kamu yakin akanku, maka memang inilah cara yang terbaik untuk dijalani” sepucuk surat darinya. Seketika tangisku
pecah “Aku..aku..ya tuhan” Aku
mencoba kuat, ya aku harus kuat. Aku sadar mungkin memang benar semua akan
indah pada waktunya.
Hari demi hari
berlalu, ku lihat kembali “ 21,22,23, tunggu-tunggu besok tanggal 23? Berarti besok
acara pelepasan kelas XII, ya ka raihan!” satu sisi ku merasa takut akan
kepergiannya, tapi disisi lain aku ingin sekali berjumpa dengannya. “Kringg..”
denting alarm itu membuat semangatku kian membara “ya aku harus bertemu ka
raihan, aku harus cepat cepat pergi” tekad ku. Segera ku menuju ibu dan lari
bergegas ke sekolah. 5 langkah lagi ! “teng..teng..” bel berbunyi “Ayo Ra ayo
cepat” teriakku. “Ya tuhan aku telat! pak pak ku mohon izinkan ku masuk” dengan
nafas tersengal-sengal. “Gabisa de” jawab pak satpam “Pak hayolah ku mohon” “gabisa!”
tegas nya. “Tolong buka gerbangnya pak!” suara itu, ya ka Raihan. “Baik,
silahkan masuk” luluh pak satpam. “Ayo Ra kita masuk” ajak ka raihan. “ “Tapi
ka..” “Sudahlah, hayo..” paksa ka Raihan,dalam sela langkah, ku beranikan diri
menanyakan sesuatu padanya “Hmm, kaka yakin akan kuliah disana?” dengan nada
lemah. “apa perlu kaka tegaskan kembali?”. “Emm, maaf ka bukan bermaksud..”. “Ra, denger
kaka. Raga boleh terpisah tapi satu hal yang harus kau ingat, jiwa kaka tak
akan pernah terpisah darimu. Insyaallah, doakan kaka” tegas ka Raihan “Kaka
selalu ada dalam doa ku, cepat kembali ya :’)” lirihku. “ Jaga baik baik hati
dan dirimu, salam buat ibu dan ayah. Ini untukmu” “Hmm” aku hanya mengangguk,
entah sedih ataukah bahagia yang kurasakan. Sebatang coklat, setangkai mawar,
dan sebait puisi itu menjadi saksi meluncurnya butiran embun dari kelopak mawar
yang mulai layu.
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan kata yang tak sempat disampaikan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat
disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.” Puisinya.
“Setiaku kepadamu
karena Allah” balasku dalam hati.
----END----
Cokelat punya kisah 1
“Semoga
hatimu secerah hari ini, secerah matahari bersinar wahai bidadari syurga” sebait puisi dalam secarik kertas dibangku
ku. Iya, tepat satu tahun! setiap hari,jam,menit Aku selalu mendapat pesan
singkat entah darimana datangnya, “Secret admirer? Ya mungkin bisa dibilang
seperti itu, Siapa sosok puitis itu?” Hmm..
Namaku Aurelia
Tsabita Azzahra, panggil saja Ara. Aku kelahiran Bandung, 16 tahun silam tepat 21
April lalu. Aku duduk di bangku kelas XI, salah sekolah menengah favorit di Kotaku.
Berkacamata, berbehel, agak berisi, cukup tinggi, itulah Aku.
“Eh..Ra, tuh di
bangku loe ada mawar. Ciee, secret admirer lagi nih” ledek Viola. “Hmm..” Ku
balas senyum. “Wahai
bidadari syurga, senyummu bagai bintang menerangi malam. Indah” Iya itulah sebait puisi ke 3 yang Dia
letakkan di bangkuku. “Siapa Dia?” Tanya hati. Ku hiraukan puisi puisinya, ku
coba memalingkan rasa penasaran ini. “Teng..teng..” bel berbunyi. “ya, waktunya
pulang! eh tunggu, Aku lupa ngembaliin buku ke perpus” ingatku. “Ara, gue
duluan ya! ada urusan penting” teriak Viola. “Oh ya hati hati Vi !” sautku. Ya
dia Viola sahabatku. Dari TK,SD,SMP bahkan sekolah menengah pun kita selalu
bersama. “Buku udah di kembaliin, kelas udah rapih, tugas udah beres, waktunya
pulang! Eh tunggu apa ini?” – “Wahai bidadari syurga kau begitu indah, tapi
keindahanmu akan pudar jika kau melalaikannya” sepucuk surat dibangkuku. “Astagfirullah,
Aku belum sholat!” Spontan ku lari. Sesaat setelah sholat Aku teringat secarik
kertas itu, pesan itu, membuatku semakin penasaran “Siapa diaa?” teriak hatiku.
Satu tahun bukan waktu yang singkat. siapa sosok puitis, yang selama ini
menyembunyikan identitasnya.
-1 minggu berlalu-
“Teng..teng..” bel
berbunyi menandakan dimulainya pembelajaran. “Loh, kok seperti ada yang ganjil
yah, kenapa tak ada secarik kertaspun di bangkuku” resahku. “Ra,Ara,Ra!” tegur
Viola. “Eh.eh iya iya mana suratnya?”. “Hah surat? loe kenapa?“. “Ah,
engga..engga, e..e gimana itu hasilnya 24.000 kg/J kan?” Mengalihkan
pembicaraan. “Hello! Ra, sekarang tuh pelajaran Biologi. Kenapa sih loe? Bentak
Vio. “Hmm..Vi Aku ngerasa ada yang hilang, udah 1 minggu bangkuku sepi tanpa sebait
puisi,sebatang coklat, bahkan setangkai mawar.
Aku ga berharap, cuman..?” gelisahku.
“Stop! Ra gue mau nanya, loe nyadar ga sih kalo ada orang yang selalu mata
matain loe, maksud gue dia merhatiin loe, ya dia perhatian sama loe?” Tanya
Vio. “Hmm, entahlah”. “Eh loe peka dong Ra! Dia..dia..”. “Dia?? Siapa Vi? Siapa
dia? Dimana?”. “Eh, engga engga sorry!” bantah Vio. “Yahhh-___-“ keluhku.
Perkataan Vio membuatku semakin penasaran, siapa sosok puitis itu.
“Andai Aku tahu
siapa dia, Aku akan mengucapkan beribu-ribu trimakasih, berjuta juta maaf karena
ku telah menghiraukannya” tangisku. “Dia tak butuh itu Ra! Dia hanya ingin
kepastian dari loe” Tegur vio yang tak sengaja mendengar keluh kesahku. “maksudmu?”.”Ra
loe ingin tau siapa dia?”. “Iya,Vi siapa dia tolong kasih tau, sudah cukup ku
merasa..ku merasa bersalah sampai detik ini Vi”. “Usap air mata loe Ra!. Sebenarnya dia..dia
yang lebih merasakan sakit di bandingkan loe! Ya Dia,, pengangum rahasia loe
itu sebenarnya..?”. “Siapaaa?”. “Ka
Raihan!”. “Hhh..Ya tuhan..hkshksh” tangisku pecah. Sungguh ku tak menyangka
ternyata sosok itu? Dia!. Ya Dia “Ka Raihan” cowo yang dulu menganggapku hanya
angin lalu! Ya tuhan, realita macam apa ini? Ku coba tenangkan hati dan
pikiranku, ku coba hilangkan jauh jauh rasa dendamku.
“Aku
sadar aku tak pantas berada di sampingmu Bidadari syurga. kau sempurna, Sedang
aku? Maaf, tak bermaksud menyakiti hatimu, aku akan pergi jauh setelah
kelulusanku, karena aku yakin kau akan lebih bahagia tanpa kehadiranku. Dari
awal ku mengenalmu, sampai detik ini dan sampai akhir hayatku. Selamanya, Aku
mencintaimu karena Allah ! Inilah aku, kejujuran hatiku” sepucuk surat darinya. “Aku, Aku, cukup!
Aku tak bisa terus membohongi hatiku, Aku tak bisa. AKU MENCINTAIMU!” teriakku.
-----NEXT STORY-----
Langganan:
Postingan (Atom)