Cokelat punya kisah 1
“Semoga
hatimu secerah hari ini, secerah matahari bersinar wahai bidadari syurga” sebait puisi dalam secarik kertas dibangku
ku. Iya, tepat satu tahun! setiap hari,jam,menit Aku selalu mendapat pesan
singkat entah darimana datangnya, “Secret admirer? Ya mungkin bisa dibilang
seperti itu, Siapa sosok puitis itu?” Hmm..
Namaku Aurelia
Tsabita Azzahra, panggil saja Ara. Aku kelahiran Bandung, 16 tahun silam tepat 21
April lalu. Aku duduk di bangku kelas XI, salah sekolah menengah favorit di Kotaku.
Berkacamata, berbehel, agak berisi, cukup tinggi, itulah Aku.
“Eh..Ra, tuh di
bangku loe ada mawar. Ciee, secret admirer lagi nih” ledek Viola. “Hmm..” Ku
balas senyum. “Wahai
bidadari syurga, senyummu bagai bintang menerangi malam. Indah” Iya itulah sebait puisi ke 3 yang Dia
letakkan di bangkuku. “Siapa Dia?” Tanya hati. Ku hiraukan puisi puisinya, ku
coba memalingkan rasa penasaran ini. “Teng..teng..” bel berbunyi. “ya, waktunya
pulang! eh tunggu, Aku lupa ngembaliin buku ke perpus” ingatku. “Ara, gue
duluan ya! ada urusan penting” teriak Viola. “Oh ya hati hati Vi !” sautku. Ya
dia Viola sahabatku. Dari TK,SD,SMP bahkan sekolah menengah pun kita selalu
bersama. “Buku udah di kembaliin, kelas udah rapih, tugas udah beres, waktunya
pulang! Eh tunggu apa ini?” – “Wahai bidadari syurga kau begitu indah, tapi
keindahanmu akan pudar jika kau melalaikannya” sepucuk surat dibangkuku. “Astagfirullah,
Aku belum sholat!” Spontan ku lari. Sesaat setelah sholat Aku teringat secarik
kertas itu, pesan itu, membuatku semakin penasaran “Siapa diaa?” teriak hatiku.
Satu tahun bukan waktu yang singkat. siapa sosok puitis, yang selama ini
menyembunyikan identitasnya.
-1 minggu berlalu-
“Teng..teng..” bel
berbunyi menandakan dimulainya pembelajaran. “Loh, kok seperti ada yang ganjil
yah, kenapa tak ada secarik kertaspun di bangkuku” resahku. “Ra,Ara,Ra!” tegur
Viola. “Eh.eh iya iya mana suratnya?”. “Hah surat? loe kenapa?“. “Ah,
engga..engga, e..e gimana itu hasilnya 24.000 kg/J kan?” Mengalihkan
pembicaraan. “Hello! Ra, sekarang tuh pelajaran Biologi. Kenapa sih loe? Bentak
Vio. “Hmm..Vi Aku ngerasa ada yang hilang, udah 1 minggu bangkuku sepi tanpa sebait
puisi,sebatang coklat, bahkan setangkai mawar.
Aku ga berharap, cuman..?” gelisahku.
“Stop! Ra gue mau nanya, loe nyadar ga sih kalo ada orang yang selalu mata
matain loe, maksud gue dia merhatiin loe, ya dia perhatian sama loe?” Tanya
Vio. “Hmm, entahlah”. “Eh loe peka dong Ra! Dia..dia..”. “Dia?? Siapa Vi? Siapa
dia? Dimana?”. “Eh, engga engga sorry!” bantah Vio. “Yahhh-___-“ keluhku.
Perkataan Vio membuatku semakin penasaran, siapa sosok puitis itu.
“Andai Aku tahu
siapa dia, Aku akan mengucapkan beribu-ribu trimakasih, berjuta juta maaf karena
ku telah menghiraukannya” tangisku. “Dia tak butuh itu Ra! Dia hanya ingin
kepastian dari loe” Tegur vio yang tak sengaja mendengar keluh kesahku. “maksudmu?”.”Ra
loe ingin tau siapa dia?”. “Iya,Vi siapa dia tolong kasih tau, sudah cukup ku
merasa..ku merasa bersalah sampai detik ini Vi”. “Usap air mata loe Ra!. Sebenarnya dia..dia
yang lebih merasakan sakit di bandingkan loe! Ya Dia,, pengangum rahasia loe
itu sebenarnya..?”. “Siapaaa?”. “Ka
Raihan!”. “Hhh..Ya tuhan..hkshksh” tangisku pecah. Sungguh ku tak menyangka
ternyata sosok itu? Dia!. Ya Dia “Ka Raihan” cowo yang dulu menganggapku hanya
angin lalu! Ya tuhan, realita macam apa ini? Ku coba tenangkan hati dan
pikiranku, ku coba hilangkan jauh jauh rasa dendamku.
“Aku
sadar aku tak pantas berada di sampingmu Bidadari syurga. kau sempurna, Sedang
aku? Maaf, tak bermaksud menyakiti hatimu, aku akan pergi jauh setelah
kelulusanku, karena aku yakin kau akan lebih bahagia tanpa kehadiranku. Dari
awal ku mengenalmu, sampai detik ini dan sampai akhir hayatku. Selamanya, Aku
mencintaimu karena Allah ! Inilah aku, kejujuran hatiku” sepucuk surat darinya. “Aku, Aku, cukup!
Aku tak bisa terus membohongi hatiku, Aku tak bisa. AKU MENCINTAIMU!” teriakku.
-----NEXT STORY-----
1 komentar:
:')
Posting Komentar